Al-Qur'an dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya (Q.S. an-Nisā’/4:59)
Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur’an) ini kepadamu
(Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka
apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman (Q.S. an-Naḥl/16:64)
- Al-Qur’an adalah wahyu Allah Swt. berbahasa Arab, sebagai mukjizat,
disampaikan secara mutawatir, tertulis dalam mushaf, dan membacanya
adalah ibadah. - Sunah adalah semua yang bersumber dari Nabi Muhammad saw.
baik perkataan, perbuatan, taqri̅r, tabiat, budi pekerti atau perjalanan
hidupnya. - Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan taqri̅r yang bersumber Nabi
Muhammad saw. Ada pula ulama yang menyamakan sunah dengan
Hadis. - Khabar adalah sesuatu yang berasal atau disandarkan kepada nabi dan
selain nabi. - Aṡar adalah sesuatu yang disandarkan sahabat dan tabiin.
- Fungsi sunah adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah
diterangkan di dalam Al-Qur’an, menafsirkan terhadap ayat-ayat yang
masih mutlak dan memberikan pengkhususan terhadap ayat-ayat yang
masih umum, memberikan kepastian hukum Islam yang tidak ada di
Al-Qur’an dan membatalkan ketentuan yang datang kemudian yang
terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan
lingkungannya dan lebih luas. - Huruf Alim Lam (ال (Syamsiyyah terdiri atas 14 (empat belas) huruf, yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن - Huruf Alif Lām (ال (Qamariyyah terdiri atas 14 (empat belas) huruf,
yaitu:
ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه - Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 adalah menjelaskan untuk patuh dan
taat kepada Allah Swt., Rasulullah dan pemimpin-pemimpin kita, serta
menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber hukum. - Kandungan Q.S. an-Naḥl/16: 64 menjelaskan kepada seluruh manusia
apabila ada perdebatan dalam masalah agama seperti tauhid, takdir, dan
hukum agar kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an dijadikan
petunjuk dan rahmat bagi umat Islam. - Semangat mendalami Al-Qur’an dapat dilakukan dengan membaca AlQur’an dengan baik, memahami terjemah, dan membaca buku tafsir.
- Semangat mendalami Hadis dapat diwujudkan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan Hadis.
- Berkonsultasi dengan guru terkait bacaan atau kandungan Al-Qur’an
dan Hadis yang dipelajari menjadi ciri semangat dalam mendalami Al-Qur’an dan Hadis.